Bursa MEXC/Belajar/Ensiklopedia Blockchain/Konsep Dasar/Apa itu Bitcoin (BTC)? Panduan Pemula untuk Mata Uang Kripto

Apa itu Bitcoin (BTC)? Panduan Pemula untuk Mata Uang Kripto

Artikel Terkait
4 Juli 2025MEXC
0m
Bagikan ke

Poin Utama:


1) Bitcoin (BTC) adalah mata uang digital terdesentralisasi yang pertama kali dibuat oleh Satoshi Nakamoto pada tahun 2008 dan secara resmi diluncurkan pada tahun 2009.
2) BTC beroperasi pada teknologi blockchain, dengan semua transaksi dicatat secara transparan dan tanpa memerlukan bank atau perantara pemerintah.
3) Pengguna dapat memperoleh BTC melalui bursa kripto, transfer peer-to-peer, atau mining.
4) Sering disebut "emas digital", BTC dapat digunakan untuk pembayaran, sebagai penyimpan nilai, dan untuk trading dan investasi.
5) Meski BTC memiliki potensi besar, namun juga disertai dengan volatilitas harga, ketidakpastian regulasi, dan risiko keamanan. Pengguna harus menggunakannya dengan hati-hati dan memahami.

Bitcoin (BTC) adalah mata uang kripto terdesentralisasi yang beroperasi pada jaringan peer-to-peer, menggunakan kode sumber terbuka, dan mengandalkan blockchain sebagai infrastruktur dasarnya. Bitcoin diperkenalkan oleh Satoshi Nakamoto pada tahun 2008, dan pada tahun 2009, blok Bitcoin pertama (Genesis Block) ditambang. Ini menandai peluncuran resmi jaringan Bitcoin dan dimulainya gerakan aset kripto dan blockchain yang lebih luas.

1. Cara Kerja Bitcoin


BTC didukung oleh teknologi blockchain, sistem yang terdesentralisasi, transparan, dan antirusak untuk mencatat data. Fungsinya seperti buku besar digital yang dikelola bersama oleh pengguna di seluruh dunia, dengan setiap transaksi BTC dicatat secara permanen.

Saat pengguna mulai melakukan transfer BTC, transaksi disiarkan ke seluruh jaringan. Pada saat itu, penambang, pengguna yang mengoperasikan perangkat keras komputasi khusus, mulai memverifikasi transaksi.

Proses verifikasi didasarkan pada algoritma Proof of Work (PoW). Penambang memecahkan teka-teki kriptografi yang rumit, dan orang pertama yang menyelesaikan tugas memperoleh hak untuk menambahkan transaksi ke blok baru. Blok ini kemudian dihubungkan ke blok sebelumnya dalam urutan kronologis, membentuk apa yang dikenal sebagai blockchain.

Setelah suatu blok berhasil ditambahkan ke blockchain, transaksi yang dimilikinya akan dicatat secara permanen dan disiarkan ke seluruh jaringan. Node lain kemudian memperbarui catatannya sesuai dengan itu. Desain ini memastikan bahwa semua transaksi transparan dan tidak dapat diubah.

Sebagai reward atas usaha komputasi dan biaya listrik mereka, penambang yang memecahkan teka-teki kriptografi terlebih dahulu menerima BTC yang baru diterbitkan dari sistem, bersama dengan biaya transaksi yang termasuk dalam blok tersebut. Proses ini dikenal sebagai mining, dan merupakan satu-satunya cara untuk menciptakan BTC baru.

Saat ini, reward untuk mining blok baru sekitar 3,125 BTC. Jumlah ini berkurang setengahnya kira-kira setiap empat tahun, dan total suplai pada akhirnya akan dibatasi pada 21 juta koin.

2. Fitur Utama BTC


Dibandingkan dengan mata uang tradisional, BTC memiliki beberapa fitur khas: terdesentralisasi, memiliki total suplai tetap, transparan dan tahan terhadap gangguan, dapat digunakan secara global, dan menawarkan keamanan yang kuat.

Desentralisasi: BTC adalah mata uang digital yang terdesentralisasi. BTC diterbitkan dan diperdagangkan tanpa bergantung pada otoritas pusat mana pun. Sebaliknya, ia beroperasi melalui jaringan simpul yang independen, dan masuk atau keluarnya node tunggal mana pun tidak memengaruhi sistem keseluruhan. Struktur inilah yang mendukung keamanan dan kebebasan BTC.

Suplai Tetap: BTC memiliki batasan ketat pada total suplai dan mengikuti jadwal penerbitan yang telah ditetapkan sebelumnya. Jumlah total BTC dibatasi hingga 21 juta koin. Koin baru dirilis kira-kira setiap 10 menit, dan tingkat penerbitannya dikurangi setengahnya setiap empat tahun melalui suatu peristiwa yang disebut "halving". Diperkirakan semua BTC akan ditambang pada tahun 2140. BTC telah mengalami tiga peristiwa halving sejauh ini:
  • Pada tahun 2012, reward blok turun dari 50 BTC menjadi 25 BTC
  • Pada tahun 2016, dari 25 BTC menjadi 12,5 BTC
  • Pada tahun 2020, dari 12,5 BTC menjadi 6,25 BTC
  • Pada tahun 2024, dari 6,25 BTC menjadi 3,125 BTC
Mekanisme halving ini menciptakan kelangkaan, sehingga menambah daya tarik BTC sebagai alat penyimpan kekayaan bagi investor.

Transparansi dan Kekekalan: Semua transaksi BTC dicatat secara publik di blockchain. Setelah dicatat, data tidak dapat diubah. Meski transaksi bersifat transparan, identitas di baliknya tetap anonim berdasarkan desain, sehingga memberi BTC karakteristik privasi yang kuat.

Keamanan: BTC dianggap sangat aman karena jaringannya dikelola oleh komputer yang tak terhitung jumlahnya di seluruh dunia. Untuk berhasil menyerang blockchain, pelaku jahat perlu mengontrol lebih dari 50% daya komputasi jaringan, yang sangat sulit dan mahal.

Aksesibilitas Global: Tidak seperti mata uang fiat, BTC adalah aset berbasis nilai yang tidak tunduk pada kontrol pemerintah atau lembaga. Transaksi lintas batas menggunakan mata uang tradisional sering kali mengalami keterlambatan karena peraturan valuta asing dan perantara. Namun, transaksi BTC dapat diselesaikan hanya dengan alamat digital dan beberapa klik, dan hanya memerlukan konfirmasi jaringan untuk menyelesaikannya.

Fitur inovatif ini telah membuat BTC mendapat pengakuan dan adopsi luas. Mata uang ini makin banyak digunakan untuk pengiriman uang internasional dan dipandang oleh banyak investor sebagai alat lindung nilai terhadap inflasi dan penyimpan nilai jangka panjang.

3. Apa Saja Kegunaan BTC?


Pembayaran dan Transfer: Sebagai sistem uang elektronik peer-to-peer, BTC memungkinkan pembayaran global yang cepat dan aman. Tidak seperti pengiriman uang lintas batas tradisional yang mungkin memakan waktu berhari-hari dan melibatkan biaya tinggi, transaksi BTC biasanya dikonfirmasi dalam hitungan menit, dengan biaya yang relatif rendah. Tanpa keterlibatan bank perantara, efisiensi transaksi meningkat secara signifikan.

Penyimpanan Nilai: Karena suplainya yang tetap dan ketahanannya terhadap inflasi buatan, BTC sering dianggap sebagai "emas digital". Dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global dan meningkatnya inflasi, BTC makin digunakan sebagai pelindung nilai terhadap depresiasi mata uang fiat. Di negara yang mengalami devaluasi mata uang ekstrem, penduduknya beralih ke BTC sebagai sarana untuk melestarikan kekayaan.

Mirip dengan emas, BTC dapat disimpan dalam jangka panjang tanpa bergantung pada lembaga atau pemerintah mana pun. Ini adalah penyimpanan nilai tanpa izin, yang disukai oleh investor jangka panjang dan partisipan institusional.

Investasi dan Trading: Volatilitas harga BTC yang signifikan menarik banyak partisipan pasar. Trading tersedia melalui bursa mata uang kripto utama seperti MEXC, mendukung trading spot serta derivatif termasuk futures.

Bagi trader jangka pendek, fluktuasi harga yang besar menghadirkan peluang yang sering terjadi. Bagi pemegang jangka panjang, tren historis menunjukkan lintasan umum ke atas. Strategi investasi bervariasi bergantung pada profil risiko individu dan jangka waktu investasi.

4. Bagaimana Cara Mendapatkan Bitcoin (BTC)?


BTC meningkatkan likuiditas dan mengurangi risiko inflasi. Sifatnya yang terdesentralisasi sangat menarik karena menghilangkan kebutuhan untuk memercayai perantara pihak ketiga untuk pembayaran. Perorangan dapat mengelola transaksi dan data mata uang secara mandiri.

Ada beberapa cara untuk memperoleh BTC, mining, membeli melalui bursa, dan menerima reward airdrop. Pada tahap awal, BTC dapat ditambang menggunakan perangkat keras khusus yang mengarahkan reward ke dompet Bitcoin. Akan tetapi, seiring naiknya harga BTC, total hashrate jaringan pun melonjak, menyebabkan meningkatnya persaingan mining dan kesulitan yang jauh lebih tinggi.

Bagi sebagian besar investor ritel, cara paling sederhana untuk memperoleh BTC adalah melalui trading Spot di bursa seperti MEXC. Langkah-langkah dasarnya adalah sebagai berikut:

1) Buka dan masuk ke Aplikasi MEXC atau kunjungi situs web resmi.
2) Di bilah pencarian, masukkan BTC dan pilih Trading spot.
3) Pilih jenis order, masukkan kuantitas dan harga, lalu selesaikan transaksi.


5. Risiko Seputar BTC


Volatilitas Harga Tinggi: BTC terkenal dengan volatilitas pasarnya yang ekstrem. Harganya dapat melonjak atau turun drastis dalam waktu singkat, didorong oleh faktor-faktor seperti dinamika penawaran dan permintaan, tren ekonomi makro, perubahan regulasi, dan sentimen pasar secara keseluruhan. Bagi investor umum, kurangnya manajemen risiko atau pemahaman pasar dapat menyebabkan kerugian yang signifikan. Karena itu, direkomendasikan untuk hanya menginvestasikan dana diskresioner yang sanggup Anda tanggung kerugiannya.

Ketidakpastian Hukum dan Peraturan: Peraturan seputar BTC sangat bervariasi di berbagai negara. Beberapa yurisdiksi telah menerimanya dengan menetapkan kerangka hukum yang jelas yang mengizinkan dan mengatur penggunaannya, sementara yang lain telah melarang trading atau mining sama sekali. Hal ini menciptakan lingkungan hukum yang sangat berbeda bagi pengguna di berbagai wilayah. Perubahan kebijakan yang tiba-tiba seperti pembatasan aktivitas mata uang kripto dapat berdampak langsung pada harga pasar dan hak pengguna. Oleh karena itu, penting untuk memahami lanskap peraturan setempat sebelum menggunakan atau berinvestasi di BTC.

Risiko Keamanan: Meski jaringan Bitcoin sendiri dibangun di atas arsitektur yang sangat aman, penggunaan dan penyimpanannya sering kali rentan terhadap kesalahan manusia atau serangan siber. Risiko keamanan umum meliputi:

  • Kehilangan Kunci Pribadi: Kunci pribadi adalah satu-satunya cara untuk mengakses kepemilikan BTC. Jika hilang, aset terkait tidak dapat dipulihkan secara permanen, dan tidak ada otoritas yang dapat memulihkan akses.
  • Pencurian Dompet: Menggunakan dompet perangkat lunak yang tidak terenkripsi atau masuk dari perangkat yang tidak aman dapat membuat pengguna rentan terhadap malware atau peretasan, yang mengakibatkan pencurian aset.
  • Kerentanan Pertukaran: Beberapa bursa mata uang kripto utama telah mengalami pelanggaran keamanan yang parah di masa lalu (seperti Mt. Gox), yang menyebabkan kerugian aset pengguna yang signifikan.

Untuk mengurangi risiko ini, pengguna disarankan untuk meningkatkan praktik keamanan mereka, seperti menyimpan BTC dalam jumlah besar dalam dompet perangkat keras, mengaktifkan autentikasi dua faktor, dan menghindari penyimpanan jangka panjang di bursa terpusat.

6. Prospek Masa Depan BTC


Kemajuan Teknologi: Meski jaringan Bitcoin aman dan andal, desain aslinya menghadirkan keterbatasan dalam hal kecepatan dan skalabilitas transaksi. Untuk mengatasi tantangan ini, komunitas pengembang telah mengusulkan berbagai solusi, terutama, Lightning Network. Protokol Lapisan-2 ini memungkinkan transaksi hampir instan dan berbiaya rendah dengan menciptakan saluran pembayaran di luar jaringan, yang secara signifikan meningkatkan kegunaan BTC untuk pembayaran mikro sehari-hari. Seiring terus matangnya dan makin banyaknya adopsi teknologi tersebut, BTC dapat berkembang menjadi bentuk uang digital yang lebih praktis.

Adopsi Umum: Meski dulu terbatas pada komunitas khusus, BTC secara bertahap telah menarik perhatian perusahaan besar dan lembaga keuangan. Perusahaan yang terdaftar di bursa seperti Strategy telah mengalokasikan sebagian aset mereka ke BTC. Penyedia layanan keuangan tradisional seperti Visa, MasterCard, dan PayPal juga telah mendukung pembayaran dan transaksi mata uang kripto. Perkembangan ini menunjukkan bahwa BTC bergeser dari instrumen spekulatif menjadi aset keuangan yang lebih diatur dan diterima, dengan potensi untuk terintegrasi ke dalam sistem keuangan yang lebih luas.

Strategi Alokasi Aset: Di tengah inflasi global dan depresiasi mata uang, investor institusional makin banyak memasukkan BTC ke dalam portofolio mereka untuk mendiversifikasi risiko dan melindungi terhadap inflasi. Perusahaan manajemen aset terkemuka seperti BlackRock dan Fidelity telah meluncurkan ETF spot BTC. Status BTC sebagai "emas digital" terus menguat, terutama di masa ketidakstabilan geopolitik atau volatilitas pasar tradisional. Dengan regulasi yang lebih jelas dan munculnya infrastruktur yang lebih kuat, BTC kemungkinan akan makin memantapkan posisinya sebagai komponen sah alokasi aset global di tahun-tahun mendatang.

7. Kesimpulan


Bitcoin (BTC) bukan hanya breakout teknologi, tetapi juga pemikiran ulang global terhadap sistem keuangan. Ini mewakili kemungkinan model kepercayaan yang terdesentralisasi dan memperkenalkan paradigma baru untuk penyimpanan nilai. Bagi pendatang baru, memahami dasar-dasar dan risiko adalah langkah pertama menuju keterlibatan yang berarti. Bagi masyarakat luas, BTC menantang kita untuk memeriksa kembali hakikat uang. Seiring berkembangnya teknologi dan makin matangnya regulasi, BTC diperkirakan akan terus membuka nilai di seluruh keuangan, pembayaran, dan alokasi aset, memperkuat fungsinya sebagai aset digital global terkemuka.

Penafian: Materi ini bukan merupakan saran tentang investasi, perpajakan, persoalan hukum, keuangan, akuntansi, konsultasi, atau layanan terkait lainnya, serta bukan merupakan rekomendasi untuk membeli, menjual, atau memiliki aset apa pun. MEXC Learn menyediakan informasi hanya untuk referensi dan bukan merupakan saran investasi. Pastikan Anda sepenuhnya memahami risiko yang terkait dan berinvestasi dengan hati-hati. Semua keputusan dan hasil investasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna.

Bacaan lebih lanjut: